::-moz-selection { background: #8A0808; color: #FF0080; }
SYAIR SUFI
AKAL

akal adalah suatu jenis
yang sama dengan malaikat
malaikat memiliki sayap
sedang akal tidak

namun, jika memang kedua hal itu
memiliki fungsi yang sama
maka perlu dipertimbangkan
bentuk dari kedua hal tersebut

bila bentuk malaikat lenyap
kenyataannya mereka
hanya akan menjadi akal fitri
yang tidak memiliki sayap

kami menjadi sadar
bahwa malaikat merupakan
akal fitri yang telah berwujud
merekah adalah akal yang terjawantah
sama halnya, apabila engkau
membuat burung dari lilin

lenyap dengan bulu dan sayapnya,
dia tetap sebagai lilin
tidakkah engkau lihat ketika bulu,
sayap,kepala,dan kaki burung itu dilelehkan,
ia akan menjadi lilin?

0 komentar:

Photobucket

Followers





Sadar Dan Mabuk Kesadaranmu dari KataKu adalah sinambung Dan mabukmu dari bagianKu menyilakan teguk minuman Tak bosan-bosan peminumnya Tak bosan-bosan peneguknya Menyerah pada sudut piala yang memabukkan jiwanya. Orang-orang mabuk kepayang memutari gelas piala Sedang mabukku dari yang Maha Pemutar Piala Ada dua kemabukan bagiku dan hanya dua penyesal hanya satu Yang diperuntuukan bagi mereka hanya untukku. Dua mabuk kepayang Mabuk cinta Mabuk abadi Ketika siuman Segalanya bugar kembali. Dalam syair lain tentang Mabuk Ilahi ini para Sufi sering mengutip syair, sbb: Pabila pagi cerah dengan kejora citanya itulah keserasian Antara kemabukan dan kesukacitaan. bawah ini masih seputar Rasa Mabuk Ilahi: Dzauq Dan Syurb Gelas minuman adalah susuan kita Kalau tak kita rasa Tak hidup kita Aku heran orang bicara, “Aku telah ingat Allah” Apakah aku alpa? Lalu kuingat yang kulupa? Kuminum Cinta, gelas piala demi gelas Tuntas habis, tak puas pula dahaga.