Diposting oleh
se panjul
/ 09.57 /
Comments: (0)
Sadar Dan Mabuk
Kesadaranmu dari KataKu
adalah sinambung
Dan mabukmu dari bagianKu
menyilakan teguk minuman
Tak bosan-bosan peminumnya
Tak bosan-bosan peneguknya
Menyerah pada sudut piala
yang memabukkan jiwanya.
Orang-orang mabuk kepayang memutari gelas piala
Sedang mabukku dari yang Maha Pemutar Piala
Ada dua kemabukan bagiku
dan hanya dua penyesal hanya satu
Yang diperuntuukan bagi mereka
hanya untukku.
Dua mabuk kepayang
Mabuk cinta
Mabuk abadi
Ketika siuman
Segalanya bugar kembali.
Dalam syair lain tentang Mabuk Ilahi ini para Sufi sering mengutip syair, sbb:
Pabila pagi cerah dengan kejora citanya
itulah keserasian
Antara kemabukan dan kesukacitaan.
bawah ini masih seputar Rasa Mabuk Ilahi:
Dzauq Dan Syurb
Gelas minuman adalah susuan kita
Kalau tak kita rasa
Tak hidup kita
Aku heran orang bicara, “Aku telah ingat Allah”
Apakah aku alpa? Lalu kuingat yang kulupa?
Kuminum Cinta, gelas piala demi gelas
Tuntas habis, tak puas pula
dahaga. Baca selengkapnya Pencinta Nabi S.A.W
Kesadaranmu dari KataKu
adalah sinambung
Dan mabukmu dari bagianKu
menyilakan teguk minuman
Tak bosan-bosan peminumnya
Tak bosan-bosan peneguknya
Menyerah pada sudut piala
yang memabukkan jiwanya.
Orang-orang mabuk kepayang memutari gelas piala
Sedang mabukku dari yang Maha Pemutar Piala
Ada dua kemabukan bagiku
dan hanya dua penyesal hanya satu
Yang diperuntuukan bagi mereka
hanya untukku.
Dua mabuk kepayang
Mabuk cinta
Mabuk abadi
Ketika siuman
Segalanya bugar kembali.
Dalam syair lain tentang Mabuk Ilahi ini para Sufi sering mengutip syair, sbb:
Pabila pagi cerah dengan kejora citanya
itulah keserasian
Antara kemabukan dan kesukacitaan.
bawah ini masih seputar Rasa Mabuk Ilahi:
Dzauq Dan Syurb
Gelas minuman adalah susuan kita
Kalau tak kita rasa
Tak hidup kita
Aku heran orang bicara, “Aku telah ingat Allah”
Apakah aku alpa? Lalu kuingat yang kulupa?
Kuminum Cinta, gelas piala demi gelas
Tuntas habis, tak puas pula
dahaga. Baca selengkapnya Pencinta Nabi S.A.W
Diposting oleh
se panjul
/ 09.54 /
Comments: (0)
Aku datangi
Aku tak mengerti
Dari mana
Siapa
Aku
Melainkan yang dikatakan orang-orang
pada diriku, pada jenisku
Aku datangi jin dan manusia
Lalu tak kutemui siapa pun
Lantas kuatangi diriku.
Tiba-tiba bisikan halus dalam kalbuku:
Amboi, siapakah yang tahu sebab-sebab yang lebih luhur
wujudnya
toh ia bersukaria dengan kehinaan yang sesat
dan dengan manusia
Kalau engkau dari kalangan sirna yang hakiki
Pastikan engkau ghaib dari semesta, arasy dan kursy
Padahal dirimu jauh dari Haal bersama Allah
Jauh dari berdzikir
Lebih pada Jin dan Manusia. Baca selengkapnya Pencinta Nabi S.A.W
Diposting oleh
se panjul
/ 09.52 /
Comments: (0)
Setiap hari ia lewat merengkuh tanganku
memberikan sesal dalam hatiku
kemudian, berlalu.
Seperti penghuni neraka
Jika kulit-kulitnya terpanggang
kembali pula kulit-kulit itu
untuk sbuah derita panjang
Bukanlah orang mati itu
istirahat seperti mayat
Kematian adalah
mati kehidupannya. Baca selengkapnya Pencinta Nabi S.A.W
Diposting oleh
se panjul
/ 09.50 /
Comments: (0)
Biarkan kusebut beberapa mukjizat yang muncul pada Nabi
Seperti nampaknya api jamuan, malam hari diatas gunung tinggi
Mutiara bertambah indah bila ia tersusun rapi
Jika tak tersusun nilainya tak berkurang sama sekali Segala pujian itu puncaknya adalah memuji
Sifat dan pekerti mulia yang ada pada Nabi
Ayat ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah adalah baharu
Tapi Allah adalah kekal tak kenal waktu
Ayat-ayat yang tak terikat waktu dan kabarkan kita
Tentang hari kiamat, kaum ‘Aad dan negeri Irom
Ayat ayat yang selalu bersama kita dan mengungguli
Mukjizat para Nabi yang muncul tapi tak lestari
Penuh kepastian dan tak sisakan bagi para musuh segala keraguan.
Ayat yang tak sedikit pun menyimpang dari kebenaran
Tak satu ayat pun ditentang kecuali musuh terberatnya
Akan kembali kepadanya dengan salam dan beriman
Keindahan sastranya membuat takluk penentangnya
Bak pencemburu membela kehormatan dari tangan pendosa
Baginya makna-makna yang saling menunjang bak ombak lautan
Yang nilai keindahannya melebihi mutiara berkilauan
Keajaibannya banyak dan tak terhingga
Dan keajaiban itu tak satu pun membuat bosan kita
Teduhlah mata pembacanya, lalu kukatakan padanya
Beruntunglah engkau, berpeganglah selalu pada taliNya
Jika kau baca ia karena takut panas neraka Lazha
Padamlah panas neraka Lazha karena kesejukannya
Bagai telaga Kautsar wajah pendosa jadi putih karenanya
Padahal dengan wajah hitam arang mereka datangi ia
la lurus bagai shirath, adil bagai timbangan
Kitab kitab lain takkan selanggeng ia dalam keadilan
Jangan heran pada pendengkinya yang selalu ingkar
Pura-pura bodoh padahal ia cukup paham dan pintar
Bagai orang sakit mata yang pungkiri sinar mentari
Bagai orang sakit yang lezatnya air ia pungkiri
Baca selengkapnya Pencinta Nabi S.A.W
Diposting oleh
se panjul
/ 09.49 /
Comments: (0)
Pohon-pohon mendatangi seruannya dengan ketundukkan
Berjalan dengan batangnya dengan lurus dan sopan
Seakan batangnya torehkan sebuah tulisan
Tulisan yang indah di tengah-tengah jalan Seperti juga awan gemawan yang mengikuti Nabi
Berjalan melindunginya dari sengatan panas siang hari
Aku bersumpah demi Allah pencipta rembulan
Sungguh hati Nabi bagai bulan dalam keterbelahan
Gua Tsur penuh kebaikan dan kemuliaan. Sebab Nabi
dan Abu Bakar di dalamnya, kaum kafir tak lihat mereka
Nabi dan Abu Bakar Shiddiq aman didalamnya tak cedera
Kaum kafir mengatakan tak seorang pun didalam gua
Mereka mengira merpati takkan berputar diatasnya
Dan laba laba takkan buat sarang jika Nabi didalamnya
Perlindungan Allah tak memerlukan berlapis baju besi
Juga tidak memerlukan benteng yang kokoh dan tinggi
Tiada satu pun menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan Nabi
Niscaya kudapat pertolongannya tanpa sedikit pun disakiti
Tidaklah kucari kekayaan dunia akhirat dari kemurahannya
Melainkan kuperoleh sebaikbaik pemberiannya
Janganlah kau pungkiri wahyu yang diraihnya lewat mimpi
Karena hatinya tetap terjaga meski dua matanya tidur terlena
Demikian itu tatkala sampai masa kenabiannya
Karenanya tidaklah diingkari masa mengalami mimpinya
Maha suci Allah, wahyu tidaklah bisa dicari
Dan tidaklah seorang Nabi dalam berita gaibnya dicurigai
Kerap sentuhannya sembuhkan penyakit
Dan lepaskan orang yang berhajat dari temali kegilaan
Doanya menyuburkan tahun kekeringan dan kelaparan
Bagai titik putih di masa-masa hitam kelam
Dengan awan yang curahkan hujan berlimpah
Atau kau kira itu air yang mengalir dari laut atau lembah
Baca selengkapnya Pencinta Nabi S.A.W